Powered By Blogger

DicAri

Jumat, 15 Januari 2010

Peninggalan Islam di Maluku

MASJID TUA WAPAUE KAITETU,MALUKU






Masjid tua "Wapaue" merupakan salah satu peninggalan Islam yang ada di maluku, terletak di Desa Kaitetu, Pulau Ambon, Jasirah Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.Terkenal luas di hampir seluruh pelosok tanah air bahkan mancanegara, masjid itu tidak pernah berhenti "bersyiar" sejak didirikan pada hampir 600 tahun silam, dan sampai saat ini masih berfungsi baik, dan menjadi salah satu tujuan favorit wisatawan dalam dan luar negeri. Kebanyakan turis yang datang ke Ambon tergerak hatinya untuk mengunjunginya karena penasaran dengan cerita-cerita tentang masjid kecil yang sudah berabad-abad usianya itu.

Juru rawat Masjid Wapauwe, Abdul Majid Iha, mengatakan, banyak wisatawan dalam dan luar negeri yang datang berkunjung terheran-heran melihat kondisi masjid yang dibangun pada 1414 itu masih berdiri kokoh. "Turis yang beragama Islam pasti menyempatkan diri untuk shalat di sini," katanya.

Sejarah Wapaue.

Jazirah Leihitu merupakan satu daerah di Maluku yang menjadi pusat penyebaran agama Islam pertama di Indonesia. Selain di Ternate, Maluku Utara, yang juga merupakan pintu masuk Islam, nama Jazirah Leihitu kala itu sudah termasyhur dan hingga kini tercatat sebagai daerah pertama masuknya Islam di Indonesia. Terletak di utara Pulau Ambon, sekitar 46 kilometer dari pusat kota Ambon, ibukota Provinsi Maluku, daerah itu dapat didatangi dengan kendaraan mobil sekitar 1,5 jam perjalanan. Jalan berkelok dan berbukit harus dilalui serta melewati beberapa perkampungan nelayan di sepanjang jalan, sebelum mencapai jazirah yang tepat menghadap ke Teluk Piru dan Selat Seram tersebut.

Menurut Abdul Majid Iha, berdirinya mesjid Wapaue berawal dari kedatangan perdana Jamilu dari Kerajaan Jailolo, Moloku Kie Raha (sekarang Maluku Utara) ke tanah Hitu sekitar tahun 1400.Jamilu mengajarkan Islam di Negeri Asen, Wawane, Atetu, Tehala, dan Nukuhaly, di pegunungan Wawane yang sebelumnya sudah dibawa oleh mubaligh dari Timur Tengah. Jamilu jugalah yang mengajak masyarakat mendirikan mesjid di atas Bukit Wawane, sekitar 8 km sebelah selatan pesisir pantai. Berukuran 10x10 meter persegi, dinding bangunan dibuat dengan bahan pelepah sagu, atapnya menggunakan daun sagu (rumbia). "Yang sekarang ini sudah mengalami penambahan serambi masjid berukuran 6,35 x 4,75 meter, dan tempat wudhu," kata Abdul Majid Iha.
Saat invasi kolonial Belanda tahun 1580, setelah mengambil alih kekuasaan Portugis di daerah itu pada 1512, masjid ini dipindahkan ke Negeri Tehala, tepatnya pada 1614, untuk menghindari tekanan Belanda.Di lokasinya yang baru, sekitar enam kilometer arah timur Wawane, masjid didirikan di sebuah dataran yang banyak ditumbuhi pohon mangga hutan atau mangga barabu, dalam bahasa Kaitetu disebut "Wapa".

Dari kisah pendiriannya itu, masjid pun diberi nama "Wapaue" yang berarti di bawah pohon mangga barabu.

Setelah menjalani Perang Wawane (1634-1643) dan Perang Kapahaha (1643-1646), Belanda berhasil menguasai seluruh Tanah Hitu. Masyarakat yang tinggal di gunung-gunung dipaksa turun ke pesisir untuk mempermudah pengawasan, tetapi masjid itu masih tetap berada di hutan.

Majid menuturkan, pada satu pagi tahun 1664, masyarakat Kaitetu yang baru bangun dikagetkan oleh kehadiran masjid itu secara gaib, bahkan lengkap dengan seluruh perlengkapan yang ada di dalamnya."Lokasi tempat pertama masjid ini berada di lereng gunung Wawane (delapan kilometer arah selatan lokasi masjid sekarang) sudah menyerupai kuburan, tetapi jika ada daun pepohonan di sekitar tempat itu gugur, secara ajaib tak satu pun daun yang jatuh di atasnya," katanya.

Benar atau tidak penuturan Majid, yang jelas bangunan masjid ini menjadi bukti otentik bahwa penyebaran agama Islam di pulau Ambon sebetulnya telah berlangsung sejak sekitar enam abad lampau. Bahkan, bila dibandingkan dengan Masjid Demak, yang dianggap sebagai pusat penyebaran agama Islam di Jawa, usia Masjid Wapaue jauh lebih tua.

Masjid Demak, sebagaimana tertera pada candrasangkalanya yang terdapat di pintu bledeknya, dibangun pada 1399 Saka atau 1467 M, sedangkan Masjid Wapaue dibangun tahun 1414 M.

Bentuk Bangunan

Tipologi bangunan masjid Wapaue berbentuk empat bujur sangkar, ditupang empat tiang soko guru terbuat dari kayu nani atau kayu hitam yang tahan air, dan 12 tiang lainnya yang membentuk sudut-sudut masjid. Saat ini, dua dari empat tiang soko guru masjid itu telah miring.Uniknya, bangunan ini didirikan tanpa menggunakan paku dan pasak kayu. Sistem sambungannya adalah bagian ujung kayu yang satu masuk ke bagian kayu sambungannya yang lain.

Pada saat pemugaran di tahun 1993, dua tiang itu sempat ditarik untuk ditegakkan kembali. "Saat itu imam mesjid sudah melarangnya, namun petugas pemugar tetap melakukannya. Saat tiang ditarik, beberapa penduduk Desa Kaitetu kesurupan," ujar Abdul Majid.Warga yang kesurupan mengaku melihat seorang `kapitan` berperawakan tinggi besar melompat dan berlari turun dari bukit Wawane kemudian memeluk erat-erat kubah mesjid. Karena banyak warga kesurupan akhirnya upaya menegakkan dua dari empat tiang soko guru itu batal dilakukan dan tiang itu tetap berdiri kokoh dalam posisi miring sampai sekarang.

Hingga kini, Mesjid Tua Wapaue Kaitetu tetap mempertahankan bentuk aslinya, lengkap dengan atap yang terbuat dari rumbia. Hanya tembok dan lantainya yang diperbaharui dari sebelumnya batu karang menjadi lantai semen, tetapi bangunan ini tidak berpondasi.

Abdul Majid menceritakan, proses ibadah setelah mesjid berdiri ditangani Imam pertama yakni Muhamad Ari Kulapessy dan kemudian dilanjutkan imam kedua bernama Rijalli.Hal lain yang unik dari Mesjid Tua Wapaue Kaitetu adalah di sudut-sudut atap mesjid terdapat relief kayu bertuliskan Muhammad (sudut Utara dan Selatan) dan Allah-Muhammad pada sudut Timur dan Barat, sedangkan di pintu mesjid terdapat simbol berbentuk bulus atau kura-kura berbahan kuningan, bertuliskan dua kalimah Syahadat.
Peninggalan Sejarah Hingga kini di dalam mesjid Wapaue masih tersimpan rapih sejumlah benda peninggalan sejarah yang menjadi bukti siar Islam dimulai dari mesjid tua berusia ratusan tahun itu, di antaranya dua buah panji-panji bewarna merah-putih berbentuk segitiga di samping kiri-kanan mimbar layaknya masjid pada desa adat di Maluku.

Selain itu juga tersimpan musyaf Al Quran yang selesai ditulis tangan imam pertama masjid itu Muhammad Ari Kulapessy tahun 1550 dengan menggunakan tinta campuran getah pohon dan pena urat enau. Ada juga timbangan zakat fitrah dari kayu dengan pemberat seberat 2,5 kilogram dari batu karang, tongkat khotbah berbahan kuningan yang diyakini dibawa oleh Tuni Ulama dari Baghdad, lampu minyak kelapa, beduk sepanjang dua meter dan hingga kini masih digunakan serta mimbar khotbah.Sebenarnya terdapat juga Musyaf Al Quran yang ditulis tangan oleh Nur Cahya, cucu perempuan Imam Ari Kulapessy yang selesai ditulis tahun 1590. Namun, Musraf yang belum dilengkapi tanda baca itu disimpan oleh Husein Hatuwe, keturunan ke-13 Muhammad Ari Kulapessy. Ada juga kalender Islam untuk menentukan awal Ramadhan, kitab doa-doa, kitab barzanji (puji-pujian terhadap Nabi Muhammad), dan naskah khotbah pertama Ari Kulapessy yang ditulis pada kertas sepanjang tiga meter. "Isi khotbah pertama itu mengajak umat Islam untuk selalu berbuat baik dan menjaga persaudaraan antarmanusia," ujar Abdul Majid Iha.

Demikian salah satu peninggalan Islam yang berada di Maluku yang telah kami jelaskan mengenai sejarah dan bentuk bangunannya.Dan semoga dapat dijadikan sebagai pemenuhan tugas SNI 1500-1800 M yang semestinya.

Rabu, 13 Januari 2010

Penelitian masalah yang terjadi pada anak

Masalah yang Terjadi pada Anak
(Perceraian Kedua Orang Tua Anak)


Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan
Oleh :
Wahyu Lumaksono (084284026)


UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
2009


A. Identifikasi Masalah :

Biodata anak yang dijadikan objek penelitian kasus permasalahan pada anak adalah sebagai berikut :
Nama : Handoko
TTL : Bojonegoro 14 April 1995
Alamat : Jalan Ahmad Yani No : 21 RT/RW 15/05 Sukodadi Bojonegoro
Orang tua : Darjan dan Kustanti
Sekolah : Di salah satu SMA Bojonegoro
Nb : sebagian data di atas telah disamarkan.

1. Data dari wali kelas :

Nama wali kelas : Sri Mastuti (nama samara)
Pengajar Studi : Fisika
Data kepribadian Handoko dalam kelas :
• Muhammad Handoko adalah siswa dari SMAN yang ada di Bojonegoro Tahun Ajaran 2007/2008.
• Sekarang telah menginjak kelas IX semester II.
• Dalam semester pertama kelas IX, Handoko telah tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas selama 7 kali yang terdriri atas : Izin 1 kali, Sakit 2 kali, Tanpa alasan 4 kali.
• Dalam kesehariannya di sekolah Handoko mempunyai kebiasaan sering datang terlambat di sekolah.
• Pada tingkat prestasi belajar Handoko bisa dikatakan kurang menonjol, dikarenakan nilai di dalam raportnya kebanyakan terdapat nilai cukup pada semua mata pelajaran terlebih lagi yang akan digunakan dalam Ujian Nasional nanti.
• Handoko juga sering tidak mengumpulkan tugas yang di berikan guru seperti contoh mengerjakan PR LKS dan tugas-tugas yang lain.
• Mengenai nilai ulangan harian Handoko bisa dikatakan cukup dan kurang berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar dikelas seperti diskusi, tanya jawab dan berpendapat.
• Saat pelajaran kelas sedang dimulai Handoko tidak jarang sering ketiduran sehingga membuat banyak guru kesal akan sikapnya dikelas.
• Handoko termasuk anak yang kurang mematuhi peraturan yang ada disekolah,misalkan ; tidak memakai topi saat upacara rutin hari senin, tidak memakai dasi disekolah yang mana sudah menjadi peraturan, sering tidak memakai sepatu hitam , menggunakan baju dengan tidak rapi, ketahuan merokok di kamar mandi sekolah.
• Handoko juga pernah mendapatkan skorsing dikarenakan berbagai masalah yang dibuatnya.

2. Data dari teman sekolah :

Nama teman sekolah : Imam Maulana
• Handoko adalah anak yang pendiam dikelas,jarang berkumpul dengan temannya dan lebih suka menyendiri di mushola saat istirahat, tetapi Handoko termasuk anak yang dikenal baik oleh teman-temannya.
• Handoko termasuk anak yang pemalas dikelas, bahkan dia sangat malas untuk mengerjakan tugas atau PR yang diberikan guru.
• Handoko juga mempunyai kebiasaan yang buruk yaitu menyontek kepada teman-temannya,saat Ujian Semester pun dia bahkan tidak jarang membuka buku.
• Handoko juga dikenal anak yang mepunyai sifat tempramen, tidak jarang dia bertengkar dengan teman sekelasnya, bahkan dengan anak diluar sekolah.
• Handoko juga mempunyai kebiasaan sering mampir ke warung kopi saat pulang sekolah, dia juga sering bermain Playstation di waktu sore dengan saya.


Nama teman sekolah : Iwan Dwi Santoso
• Handoko adalah anak yang suka bermain sepak bola,dia sering bermain bersama saya baik disekolah ataupun dilapangan dekat rumah.
• Handoko adalah anak yang suka bergurau dengan saya dikarenakan dia teman sebangku saya.
• Handoko termasuk anak yang suka merokok disekolah bahkan tidak jarang dia ditegur oleh banyak guru, dia juga termasuk anak yang berlangganan akan sangsi-sangsi yang ada di peraturan sekolah.
• Handoko juga anak yang hobi merokok.
• Handoko juga sering bermain handphone saat pelajaran dimulai.
Nama teman sepermainan : Eko Heriyanto
• Handoko adalah anak yang mempunyai kesetiawanan tinggi.
• Handoko sering merokok ketika bermain dengan teman-teman di rumah.
• Handoko termasuk anak yang suka menraktir teman-temannya saat makan jajan.
• Handoko jarang sekali pergi ke masjid untuk beribadah, kecuali sholat jum’at.
• Handoko sering pulang malam ketika akhir pekan dikarenakan sering nongkrong dengan teman-temannya diwarung.

3. Data dari Guru BK/BP :

Nama Guru BP/BK : Mashadi
• Handoko termasuk anak yang dikategorikan nakal disekolah.
• Semenjak kedua orang tuanya berpisah, sikap Handoko seperti anak yang kurang mendapatkan perhatian dan arahan dari orang tua.
• Sejak semester 3,orang tua Handoko berkali-kali dipanggil ke BP/BK sehubungan dengan buruknya nilai Hndoko ketika penerimaan raport.
• Handoko jarang mengikuti kegiatan ekstra di sekolah termasuk ekstra yang diwajibkan.

4. Data dari orang tua :

Nama orang tua : Supardi
• Handoko adalah anak terakhir dari tiga bersaudara, dia anak yang dimanja dikarenakan anak bungsu, dan mempunyai watak tidak mau mengalah kepada saudaranya.
• Handoko sering bertengkar dengan kedua kakaknya hanya karena sebab-sebab yabg sepele.
• Handoko termasuk anak yang malas untuk diajak beribadah semenjak keluarga kami banyak mendapat masalah.
• Handoko anak yang susah diatur, bahkan ia sering keluar hingga larut malam.
• Saya pernah mendapatinya sedang merokok dengan teman-temannya sehingga waktu itu saya menempeleng Handoko karena kelakuannya tersebut.
• Handoko juga jarang belajar dirumah, dia hanya menyibukkan dirinya dengan bermain dilapangan dengan teman-temannya.
• Saya selaku orang tuanya juga tidak habis-habishya menegur dan memberikan nasihat kepadanya tetapi selalu ia abaikan.

5. Data dari siswa sendiri :

• Saya memang anak yang suka merokok, itu saya lakukan ketika menjelang masuk kelas 2 SMP dan itu adalah cara saya untuk menghilangkan stress yang saya alami sehari-hari.
• Saya termasuk anak yang tidak suka berlama-lama dirumah dikarenakan tiap saya dirumah maka akan terjadi perdebatan yang tidak ada hentinya antara saya dan kedua orang tua saya. Saya lebih memilih untuk bermain dengan teman-teman saya seperti bermain playstation, sepak bola, nongkrong, memancing, dan masih banyak hal lainnya.
• Saya termasuk anak yang tidak suka orang lain menggangu kehidupan pribadi saya mengenai apa yang terjadi pada keluarga saya, sehingga tidak jarang saya bertengkar dengan teman saya.
• Saya juga menjadi anak yang malas untuk beribadah dan mengurusi sekolah saya.


B. Analisis

Berdasarkan identifikasi data dari wali kelas, teman sekolah, teman sekampung, guru BK, orang tua, serta anak yang bersangkutan maka dapat disimpulkan bahwa hal-hal yang nampak dalam perilaku Agus sehari-hari baik dalam lingkungan sekolah maupun dalam lingkungan rumah adalah sebagai berikut:

• Merupakan type anak yang tidak suka mencari perhatian orang lain, terbukti di sekolah Handoko selalu tidur dan diam bahkan dia juga sering bermain handphone di kelas saat proses belajar mengajar.
• Merupakan type anak yang malas belajar, terbukti dengan kata ayahnya yang katanya Handoko malas belajar saat dirumah. Selain itu nilai sekolahnya juga standart, dan tak jarang pula nilai-nilainya yang jeblok.
• Merupakan type anak yang kurang disiplin waktu, terbukti dengan seringnya dia terlambat ke sekolah maupun sering pulang hingga larut malam.
• Merupakan type anak yang kurang menaati peraturan, terbukti dengan seringnya dia melanggar peraturan tata tertib dari sekolah.
• Merupakan type anak yang kurang patuh terhadap orang tua
• Handoko adalah perokok aktif, dimana dia sering merokok saat pulang sekolah maupun saat di lingkungan rumahnya bahkan dia tak tanggung-tanggung pula untuk merokok di sekolahan.
• Handoko adalah type anak yang mudah emosi, terbukti dia pernah bertengkar dengan teman sekelasnya bahkan dengan teman bermainnya di lingkungan rumahnya.
• Merupakan type anak yang kurang bergaul dengan temannya sekelas tetapi dia mudah bergaul dengan teman-temannya dikampung bahkan di sering menraktir teman-temannya.
• Merupakan type anak malas menjalakan ibadah terbukti dengan perkataan temannya bahwa dia jarang beribadah, serta anak yang pemalas.

C. Diagnosis

Hal-hal yang menyebabkan perilaku Handoko menjadi seperti diatas dapat dikarenakan faktor-faktor sebagai berikut:

• Faktor dari lingkungan keluarga, yaitu keluarga kurang dalam memberi didikan moral dan norma secara berkesinambungan sehingga ketika anak mulai keluar dari jalur lurus norma dan moral, anak tersebut kurang mendapat bimbingan/ teguran/ nasehat secara layak.
• Faktor dari lingkungan tempat tinggal, yaitu meskipun lingkungan keluarga telah mendidik anak secara optimal namun apabila lingkungan sekitar mengajarkan hal-hal yang buruk maka secara otomatis si anak akan terpengaruh juga. Apalagi saat teman sebaya yang mengajarkan hal-hal tersebut, maka akan lebih cepat membawa pengaruh kepada anak yang bersangkutan.
• Faktor dari diri sendiri, maksudnya adalah diri sendiri sebagai penyaring utama dari segala macam hal yang terdapat di lingkungan sekitar, apakah itu baik atau buruk dampaknya. Sehingga apabila diri sendiri kurang menyaring hal-hal yang ada di lingkungan sekitar maka secara otomatis hal-hal buruk yang tidak sesuai norma dan moral dapat masuk dan mempengaruhi perilaku, sifat dan watak seseorang.
• Kurangnya mendapat perhatian dari orang tua secara intensif, sehingga anak lebih condong bersikap egois, emosional serta bertindak diluar norma dan moral.
• Faktor utama yang menyebabkan perilaku Handoko sebenarnya adalah tentang perceraian antara kedua orang tuannya yang telah terjadi ketika dia sudah menginjak kelas 2, serta tidak adanya pengayom hidupnnya pada saat ini.


D. Prognosis

Langkah ke depan dari kebiasaan buruk anak seperti merokok, keluar malam, kurang disiplin dan suka berkelahi dapat berdampak buruk terhadap perkembangan psikologi anak terutama untuk masa depannya. Sehingga perlu dicarikan solusi pemecahannya, seperti apa yang terjadi pada perilaku Handoko tersebut dapat dilakukan dengan cara konsultasi dengan orang tua, konsultasi dengan guru/wali kelas maupun dengan anaknya sendiri.

• Konsultasi dengan orang tua, disini orang tua harus mengerti bagaimana cara mengatasi permasalahan pada anaknya dengan cara musyawarah antara anak dengan orang tua. Hal-hal yang dapat dilakukan antara lain:
1. Penanaman nilai dan norma secara bertahap dari orang tua kepada anak, dapat dengan cara pemberitahuan melalui kata-kata maupun praktek langsung dari orang tua sehari-hari.
2. Peringatan kepada anak jika terjadi penyimpangan awal perilaku yang tidak sesuai norma dan moral.
3. Pemberian sanksi yang tegas sehingga sang anak tidak akan lagi melakukan hal-hal yang melanggar norma maupun moral.

• Konsultasi dengan wali kelas, disini wali kelas harus mengerti bagaimana mengatasi perilaku anak di sekolah dengan cara musyawarah dengan anak yang bersangkutan. Hal yang dapat dilakukan antara lain:
1. Pemberian perhatian kepada siswa yang bermasalah, dalam arti disini siswa yang bermasalah dibimbing dan dibina secara kooperatif oleh wali kelas.
2. Pengawasan secara konsisten dan konsekuen terhadap anak didik yang bermasalah.
3. Pemberian peringatan bila anak mulai menyimpang dari aturan sekolah
4. Pemberian tindakan tegas, baik melalui skorsing siswa, maupun hukuman lain jika memang anak sudah diluar batas.

• Konseling dengan individu, disini dapat dilakukan dengan cara pemberitahuan kepada individu yang bersangkutan akan bahaya dan dampak dari kenakalan remaja seperti merokok, narkoba, minuman keras maupun tawuran dsb. Sehingga anak yang bersangkutan dapat berfikir, menimbang, apakah hal-hal tersebut berdampak baik terhadap kelangsungan masa depannya.

E. Treatment

Treatment adalah penerapan secara realita dari solusi prognosis atau pemecahan masalah. Dari masalah perilaku Handoko tersebut treatment yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah perilaku Handoko adalah sebagai berikut:

• Konsultasi dengan orang tua. Dimana disini penerapan secara langsungnya adalah sebagai berikut:
1. Orang tua dari anak yang bermasalah, dalam hal ini Handoko harus melakukan bimbingan kepada anaknya dengan melalui kata-kata nasehat tentang mana yang baik dan mana yang buruk sesuai dengan norma moral yang berlaku.
2. Orang tua memberitahukan secara baik-baik tentang bahaya rokok bagi tubuh si perokok, sehingga anak yang perokok dapat berfikir akan dampak rokok terhadap kesehatan tubuhnya.
3. Orang tua harus memberi jam malam kepada anaknya, yaitu maksimal bermain sampai jam 21.00 dan apabila dilanggar, maka orang tua harus memberi sanksi yang tegas seperti mengunci rumah, tidak memberi uang saku, dsb.
4. Orang tua harus memberi pengertian tentang manfaat pendidikan bagi masa depan secara baik-baik dan mudah dipahami anak, sehingga anak terdorong untuk belajar. Selain itu orang tua harus memberi semangat belajar, mengawasi proses belajar, dan selalu melaporkan hasil belajar/ prestasi anak kepada guru BK dengan melalui via telephone. Selain itu orang tua juga bisa memberikan sebuah hadiah agar semangat belajar anak lebih optimal.
5. Orang tua harus mengawasi anaknya agar tidak salah memilih teman dan lingkungan pergaulan, caranya adalah selalu mengawasi pergaulan anak setiap hari tetapi disini tidak berarti mengekang anak. Selain itu orang tua dapat memberikan gambaran perbandingan kehidupan anak yang pergaulannya buruk dengan anak yang pergaulannya baik, sehingga anak dapat berfikir sendiri mana yang baik untuk dirinya.
6. Orang tua harus menanamkan nilai agama pada anak secara konsisten dan konsekuen. Hal ini dilakukan sebagai penyeimbang kehidupan anak. Dalam kasus Handoko orang tua dapat memanfaatkan media mushola yang berada di dekat rumah untuk meningkatkan ilmu agama pada anak.
7. Dalam hal ini sebaiknya kedua orang tuanya yang mana selaku orang tua yang telah merawat dan mendidiknya sejak kecil untuk selalu memperhatikan Handoko dengan rasa kasih sayang serta diharapkan untuk kembali rukun selayaknya keluarga yang harmonis sehingga suasana rumah sangat nyaman untuk dijadikan tempat tinggal.

• Konsultasi dengan wali kelas. Dimana peneerapan secara langsungnya adalah sebagai berikut:
1. Wali kelas harus mengerti kondisi dan perilaku tiap siswa, terutama terhadap siswa seperti Handoko. Kemudian wali kelas harus mampu berbicara empat mata kepada siswa, hal ini dilakukan agar siswa lebih merasa diperhatikan sehingga siswa akan merasa lebih semangat untuk belajar.
2. Wali kelas harus dapat memberi semangat belajar dengan cara pemberian kata-kata motivasi yang dapat membuat siswa terpacu.
3. Wali kelas harus memberi peringatan tegas tetapi secara kooperatif apabila siswa yang bersangkutan mulai keluar dari garis lurus peraturan dan tata tertib sekolah.
4. Namun apabila siswa yang bersangkutan mulai keluar jauh dari peraturan yang ada dan sering melanggar aturan, maka wali kelas harus bertindak tegas dengan cara penerapan skor siswa dan pemberian hukuman.

• Konseling, disini dapat dilakukan dengan cara antara lain sebagai berikut:
1. Guru BK harus bertemu empat mata dengan siswa yang bersangkutan kemudian dilakukan pembicaraan mengenai permasalahan siswa secara kooperatif. Misalnya dengan menyuruh siswa mengungkapkan permasalahnnya dalam belajar dan berperilaku. Kemudian Guru BK dapat memberikan solusi permasalahan kepada siswa yang bersangkutan secara langsung, sehingga siswa lebih merasa diperhatikan.
2. Guru BK dapat memberikan arahan-arahan kepada siswa yang bermasalah tentang dampak dari hal-hal yang melanggar ketentuan norma dan moral. Misalnya tentang bahaya rokok, narkoba, serta minuman keras.
3. Guru BK dapat melakukan pembicaraan kepada orang tua siswa yang bersangkutan tentang perkembangan kondisi siswa disekolah. Hal ini dapat dilakukan saat pertemuan dengan wali kelas saat acara penerimaan raport ataupan dengan layanan via telephon sekolah.


F. Faktor diluar diri siswa

Dalam kasus Handoko ini faktor yang mempengaruhi sifat, perilaku dan kepribadian Handoko antara lain adalah sebagai berikut:
1. Faktor lingkungan
Disini kebiasaan Agus untuk merokok, berkelahi dan lain-lainnya secara garis besar disebabkan pengaruh pergaulan teman sebaya dalam lingkungan rumah dan sekolahnya.
2. Faktor Keluarga

Kebiasaan Agus dalam hal merokok mungkin saja karena dia melihat ayahnya yang memang perokok aktif, sehingga perilaku sang ayah mungkin saja ditiru oleh anaknya.
Sebenarnya faktor yang sangat berpengaruh terhadap sifat, perilaku dan kepribadian Handoko adalah faktor perceraian kedua orang tuanya yang mana sangat mempengaruhi kondisi psikis si anak untuk menatap ke depannya. Mungkin Handoko tidak siap menghadapi kenyataan yang mana kedua orang tuanya telah berpisah. Tidak ada satu pun seorang anak yang mengharapkan kedua orang tuanya berpisah layaknya Handoko. Bisa dikatakan perilaku yang sedang terjadi pada Handoko saat ini merupakan luapan amarah mengenai semua masalah yang melandanya saat itu. Pengalaman tentang berpisahnya kedua orang tua Handoko tersebut merupakan kejadian yang sangat pahit dan menyedihkan baginya. Untuk itu kedua orang tua handoko lah yang menjadi penyebab utama dari semua masalah Handoko.

Jumat, 08 Januari 2010

contoh rpp mpk smp ips terpadu

RPP MPK SMP IPS TERPADU : Perubahan Pemerintahan dan Kerjasama Internasional
Sekolah :
Kelas/Semestar : Kls IX/ smt 2
Mata Pelajaran : Sejarah
Pertemuan : 2 x tatap muka (a. 90’)
Standar Kompetensi
7. Memahami perubahan pemerintahan dan kerjasama internasional
Kompetensi Dasar
7.3. Menguraikan perilaku masyarakat dalam perubahan sosial – budaya di era global

A. Indikator
Produk
1. Mengidentifikasi perubahan sosial budaya terhadap perilaku masyarakat di era globalisasi
2. Mendeskripsikan kondisi sosial budaya masyarakat pada masa awal globalisasi
3. Menguraikan ciri-ciri dan faktor-faktor globalisasi
Proses
4. Menyelidiki munculnya Modernisasi dan Homogenisasi yang memicu globalisasi
Psikomotor
5. Membuat peta konsep tentang globalisasi
Ketrampilan sosial
6. Melakukan komunikasi meliputi presentasi, mengajukan pertanyaan dan berpendapat

B. Tujuan Pembelajaran
Produk
1. Diberikan gambar dan penjelasan singkat tentang pergaulan remaja, siswa dapat menjelaskan bahwa remaja merupakan kelompok yang memiliki kecenderungan cepat terbuka dalam menerima globalisasi sehingga mempengaruhi proses perubahan perilaku dalam kehidupan sehari-hari
2. Diberikan gambar tentang masyarakat miskin yang berada di pinggiran kota misalnya yang berada di bantaran kali dan kolong jembatan,siswa dapat menjelaskan dampak dari globalisasi terhadap kondisi sosial budaya masyarakat
3. Diberikan ganbar tentang media elektronik, siswa dapat menjelaskan bahwa begitu cepat dan mudahnya globalisasi masuk melalui berbagai media dalam kehidupan masyarakat sehari-hari yang mana merupakan ciri-ciri dari arus globalisasi
4. Setelah mendiskusikan/menganalisa tentang globalisasi, siswa dapat mendeskripsikan perkembangan globalisasi dan akibat dari dampak yang ditimbulkannya bagi bangsa Indonesia serta bagaimana menyikapi masuknya arus globalisasi
Proses
5. Dengan buku tertutup, siswa dapat memecahkan masalah secara kronologis mengenai awal mulanya globalisasi terbentuk dan apa dampak kondisi sosial budaya dari munculnya globalisasi tersebut bagi kehidupan masyarakat
Psikomotor
6. Dengan buku tertutup siswa dapat menjelaskan ”munculnya globalisasi”
Ketrampilan sosial
7. Terlibat dalam KBM yang berpusat pada siswa, siswa dapat melakukan komunikasi meliputi presentasi, bertanya dan berpendapat

C. Materi Pembelajaran : Masyarakat di Era Globalisasi
- Hakikat Globalisasi
- Ciri-Ciri Globalisasi
- Dampak Globalisasi
- Perilaku Masyarakat dalam Perubahan Sosial di Era Globalisasi

D. Model Pembelajaran : MPK
Metode : presentasi, diskusi, pemberian tugas


E. Langkah-langkah kegiatan
Pertemuan pertama
Pendahuluan : 15 menit
1. Memotivasi dan menyampaikan pengantar pembelajaran
2. Menyampaikan inti tujuan pembelajaran meliputi produk, proses, psikomotor, dan ketrampilan sosial
Terlaksana/tidak
Terlaksana/tidak

Inti : 65 menit
1. Guru menyajikan informasi kepada siswa melalui media gambar kondisi sosial budaya masyarakat miskin yang mendapat dampak dari globalisasi dan transparansi yang berisi garis besar materi
2. Guru menginformasikan pembentukan kelompok dan mem bimbing pembentukan kelompok
3. Guru menjelaskan kepada siswa bahwa mereka dibagi dalam tiga kelompok dengan cara berhitung 1,2,3; anak yang mendapat no. 1 bergabung dengan no. 1; anak yang mendapat no 2 berkumpul dengan no. 2; begitu seterusnya
4. Kelompok pertama mendapat LKS gambar pergaulan remaja; kelompok kedua mendapat LKS gambar masyarakat miskin di kawasan kumuh; dan kelompok ketiga mendapat LKS gambar media elektornik
5. Guru menjelaskan kepada siswa tentang tugas yang harus dikerjakan oleh masing-masing kelompok, dan membagikan kertas untuk merumuskan jawaban sesuai permintaan dari masing-masing tugas
6. Guru memantau kegiatan siswa di masing-masing kelompok, membimbing, dan membantu siswa apabila diperlukan
7. Membimbing masing-masing kelompok menarik kesimpulan dari hasil diskusi masing-masing kelompok
8. Memfasilitasi diskusi kelas (presentasi kel) setelah masing-masing kelompok berhasil merumuskan jawaban dari tugas yang diberikan Terlaksana/tidak



Terlaksana/tidak

Terlaksana/tidak



Terlaksana/tidak



Terlaksana/tidak



Terlaksana/tidak


Terlaksana/tidak

Terlaksana/tidak

Penutup : 10 menit
1. Membimbing siswa menarik kesimpulan dengan menghubungkan masing-masing kasus sehingga nampak keterkaitannya yang menyebabkan munculnya ”globalisasi” serta dampaknya bagi bangsa Indonesia
2. Bersama siswa menentukan makna peristiwa tersebut dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
3. Memberi tugas individu berupa paper tentang munculnya modernisasi dan homogenisasi yang memicu globalisasi Terlaksana/tidak



Terlaksana/tidak

Terlaksana/tidak
Pertemuan kedua
Pendahuluan : 10 menit
1. Guru memotivasi siswa dan mereview pemahaman siswa atas materi yang telah dipelajari minggu lalu
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran sesi ini yaitu bahwa siswa dapat mendeskripsikan perkembangan globalisasi dan akibat dari dampak yang ditimbulkannya bagi bangsa Indonesia serta bagaimana menyikapi masuknya arus globalisasi dan pembatasan masa tugas eksekutif dan bagaimana pembelajaran akan dilakukan Terlaksana/tidak

Terlaksana/tidak






Inti : 70 menit
1. Guru membagi siswa dalam 4 team
2. Masing-masing team memiliki tugas: team A ”penanya” merumuskan pertanyaan, team B ”pendukung” menjawab pertanyaan berdasarkan poin-poin yang disepakati, team C ”penentang” mengajukan poin-poin yang tidak disetujui atau tidak bermanfaat dan menjelaskan mengapa demikian, team D ”penarik kesimpulan” menyimpulkan hasil diskusi
3. Guru menyampaikan materi akhir globalisasi secara ringkas meliputi perkembangan serta akibat dari dampak yang ditimbulkannya
4. Guru membimbing masing-masing kelompok melakukan tugasnya
5. Memfasilitasi diskusi kelas, mengatur arus diskusi agar masing-masing team bekerja sesuai dengan perannya Terlaksana/tidak
Terlaksana/tidak





Terlaksana/tidak


Terlaksana/tidak

Terlaksana/tidak


Penutup : 10 menit
1. Membimbing siswa menarik kesimpulan dengan cara menyepakati poin-poin dalam diskusi yang telah berjalan
2. Meminta siswa untuk mengerjakan tugas membuat peta konsep mengenai kondisi sosial budaya masyarakat pada masa awal globalisasi secara berkelompok menggunakan potongan-potongan konsep yang telah disiapkan Terlaksana/tidak

Terlaksana/tidak


F. Evaluasi
1. Penilaian : individu dan kelompok
2. Tagihan : individu : paper
kelompok : laporan hasil diskusi
hasil tugas kelompok (peta konsep)
3. Rubrik penilaian
a. Rubrik assesmen untuk makalah/paper
Sifat tugas : individual/kelompok*)
Nama :
Tugas ke :
No Aspek
Penilaian Indikator Bobot Skor Nilai
1 Pemahaman Tingkat pemahaman siswa terhadap tugas yang dikerjakan 15 5 75
2 Argumentasi Alasan yg diberikan siswa dlm menjelas kan persoalan dalam tugas yg dikerjakan 25 5 125
3 Kejelasan a. tersusun dgn baik
b. tertulis dgn baik
c. mudah dipahami 5
5
5 5
5
5 25
25
25
4 Informasi a. akurat
b. memadai
c. penting 15
15
15 5
5
5 75
75
75
Jumlah 100

Keterangan: *) coret salah satu
Petunjuk:
Skor = 0,1,2,3,4,5
NA = (bobot x skor): 5

b. Rubrik assesmen untuk laporan hasil diskusi kelompok
Sifat tugas : individual/kelompok*)
Nama :
Tugas ke :
No Komponen Bobot Skor Nilai
1 Pendahuluan
a. latar belakang masalah
b. rumusan masalah
15
5
2 Pembahasan
a. kesesuaian dgn masalah
b. keruntutan pembahasan
c. keterhubungan antar varia bel
d. ketepatan dan ketajaman analisa
5
10
10

15
3 Kesimpulan
a. sinergisme antar variabel
b. pola/konsep yg ditemukan
20
20
Jumlah 100

Keterangan: *) coret salah satu
Petunjuk:
Skor = 0,1,2,3,4,5
NA = (bobot x skor): 5

c. Rubrik assesmen untuk sikap kooperatif
Sifat tugas : individual/kelompok*)
Nama :
Tugas ke :
No Ketrampilan kooperatif Bobot Skor Nilai
1 Menghargai pendapat orang lain 15
2 Mengambil giliran dan berbagi tugas 15
3 Mendorong orang lain untuk bicara (partisipasi) 15
4 Mendengarkan secara aktif 5
5 Bertanya 15
6 Berada dalam tugas 15
7 Memeriksa ketepatan 5
8 Memberi respon 15
Jumlah 100

Petunjuk:
Skor = 0,1,2,3,4,5
NA = (bobot x skor): 5

d. Rubrik assesmen untuk diskusi
No Aspek Skor Bobot Skor
Maks Kelompok
1 2 3
1 Keaktifan
a. sangat aktif
b. aktif
c. pasif
9-10
6-8
< 5
4
40
2 Kerjasama
a. sangat baik
b. baik
c. kurang
9-10
6-8
< 5
3
30
3 Menghargai pendapat org lain
a. sangat
b. cukup
c. kurang


9-10
6-8
< 5


3


30
Total 100

e. Rubrik assesmen untuk produk visual
Sifat tugas : individual/kelompok*)
Nama :
Tugas ke :
No Aspek
Penilaian Indikator Bobot Skor Nilai
1 Pemilihan masalah Kemampuan mengidentifikasi masalah 15
2 Pemilihan media Relevansi antara media dengan masalah yang dipilih 15
3 Visualisasi Kemampuan memvisualisasikan masalah yang dipilih 15
4 Literasi Kemampuan menyelaraskan lite rasi dgn masalah yg dipilih 15
5 Grafis a. berkaitan dgn isi bagian
b. pemberian judul yg tepat
c. informatif 15
10
15
Jumlah 100

Keterangan: *)
Petunjuk:
Skor = 0,1,2,3,4,5
NA = (bobot x skor): 5
f. Rubrik assesmen untuk diskusi model Listening team
Sifat tugas : individual/kelompok*)
Nama :
Tugas ke :
No Kelompok/aspek yg dini lai Indikator Bobot Skor Nilai
1 A. Penanya a. kejelasan maksud
b. kejelasan topik
c. cakupan bahasan
d. cara penyampaian
e. keruntutan 20
20
20
20
20
Jumlah 100
2 B. Pendukung a. kejelasan topik
b. argumentasi
c. data pendukung
d. keterkaitan antar variabel
e. cara penyampaian 20
20
20
20
20
Jumlah 100
3 C. Penentang a. kejelasan topik
b. argumentasi
c. data pendukung
d. keterkaitan antar variabel
e. cara penyampaian 20
20
20
20
20
Jumlah 100
4 D. Penarik Kesimpulan a. kejelasan rumusan
b. hubungan antar konsep
c. keruntutan penyampaian
d. keefektifan perumusan
e. tata bahasa 20
20
20
20
20
Jumlah 100

Petunjuk:
Skor = 0,1,2,3,4,5
NA = (bobot x skor): 5

G. Sumber pembelajaran
1. Buku paket (yang dipakai sekolah)
2. Buku Siswa Masyarakat di Era Globalisasi
3. LKS: berjumlah tiga, tiap kelompok mendapat 1 LKS
Topik dari masing-masing LKS : Pergaulan Remaja
: Masyarakat Miskin
: Teknologi Canggih (media elektronik)
4. Rubrik assesmen sikap kooperatif, diskusi, dan laporan hasil diskusi

H. Media Pembelajaran: handout materi (terlampir)

Daftar Pustaka

Sukanti, Dwi L.N. . 2007. IPS Terpadu untuk SMP. Jakarta : Ganeca Exact
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Jogyakarta: Pustaka Pelajar


























LKS : Mencermati pergaulan remaja saat ini
1. Perhatikan baik-baik gambar/foto di bawah ini

2. Berdasarkan gambar/foto di atas diskusikan masalah-masalah berikut:
a. Bagaimana dampak negatif dari pergaulan remaja yang terkena pengaruh dari globalisasi terhadap kehidupan berbangsa?
Jawaban meliputi tinjauan segi:
Pendidikan...................................................................................................... ........................................................................................................................ ................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Agama ........................................................................................ .....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Kondisi sosial ................................................................................................ ..........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
b. Bagaimanakah sikap yang seharusnya di ambil dalam menghadapi pergaulan remaja yang berdampak negatif oleh pihak-pihak berikut?
Jawaban
Pendidikan...........................................................................................
....................................................................................................................... ........................................................................................................................ ......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Lembaga/Lingkungan Masyarakat.................................................................
....................................................................................................................... .................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Keluarga......................................................................................................... .....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Kesimpulan ............................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ...............................................................................................


LKS : Situasi masyarakat miskin di kawasan kumuh
1. Perhatikan baik-baik foto di bawah ini


2. Berdasarkan gambar/foto di atas diskusikan masalah-masalah berikut:
a. Mengapa tiap tahun masyarakat miskin terus bertambah dan sulit dibrantas?
Jawaban meliputi tinjauan segi:
Politik ............................................................................................................ ...................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Ekonomi ........................................................................................................ .....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Sosial ............................................................................................................. .......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
b. Mengapa masyarakat miskin menjadi kelompok yang menerima dampak paling tragis dari globalisasi?
Jawaban meliputi tinjauan segi:
Sosial/Politik.................................................................................................. ..........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Budaya .......................................................................................................... ..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Pendidikan ..................................................................................................... ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Kesimpulan ............................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .....................................................................................................









LKS : Media Elektronik
1. Perhatikan baik-baik gambar/foto berikut ini

2. Berdasarkan gambar/foto di atas diskusikan masalah-masalah berikut:
a. Apakah pengaruh positif media elektronik di atas terhadap masyarakat yang mana menyangkut globalisasi?
Jawaban meliputi tinjauan segi:
Sosial ............................................................................................................. .......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Budaya .......................................................................................................... ..........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Ekonomi ........................................................................................................ ..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

b. Apakah pengaruh negatif media elektronik di atas terhadap masyarakat yang mana menyangkut globalisasi?
Jawaban meliputi tinjauan segi:
Sosial ............................................................................................................. .......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Ekonomi ........................................................................................................ ..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Politik ...................................................................................................... ..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Budaya...............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Kesimpulan ......................................................................................................... ........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................


KESIMPULAN
Kesimpulan dari ketiga peristiwa tersebut adalah:
....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................























Kunci LKS : Pergaulan remaja saat ini
2.a. Pendidikan
1. melemahnya kwalitas SDM
2. pergaulan bebas
3. penyalahgunaan narkoba
Agama
1. melemahnya benteng keimanan
2. berkurangnya budaya ibadah
3. meningkatnya kriminalitas
Kondisi sosial
1. timbulnya budaya konsumerisme
2. pemborosan
3. kepekaan terhadap sesama berkurang
4. melebarnya kesenjangan sosial ekonomi
2.b. Pendidikan
1. menanamkan nilai kesederhanaan dan cinta kasih
2. menanamkan pamahaman dan penghargaan nilai keadilan
3. menanamkan penididikan tentang narkoba
Lingkungan Masyarakat
1. menanamkan budaya asli setempat
2. meningkatkan progam sosialisasi
3. penanaman nilai dan norma masyarakat setempat
Keluarga
1. pengawasan terhadap perilaku anak
2. pendekatan psikologis
3. menanamkan penididikan agama sejak dini
Kesimpulan: tergantung kepada bagaimana siswa menyepakati keterhubungan antar variabel yang telah dijabarkan di atas.



Kunci LKS: Situasi masyarakat miskin di kawasan kumuh
2.a. Politik
1. kurangnya perhatian pemerintah
2. kebijakan-kebijakan politik tidak memihak rakyat kecil
3. pemberantasan kemiskinan dan kebodohan yang kurag terlaksana
Ekonomi
1. Korupsi masih merajalela
2. kesejahteraan rakyat yang tidak merata
3. Kesenjangan ekonomi yang tinggi
Sosial
1. kurangnya dalam mengenyam pendidikan
2. keterpurukan rakyat miskin secara ekonomi
3. kurang mendapat penyuluhan dari pemerintah untuk keluar dari jurang kemiskinan
4. lingkungan yang rentan terjadi aksi kriminal
2.b. Sosial/Politik
1. tidak siap menerima kenyataan prubahan-perubahan akibat globalisasi
2. adanya diskriminasi dari pemerintah terhadap rakyat kecil
3. kurangnya jaminan kesejahteraan hidup dari pemerintah
Budaya
1. kurang memiliki keinginan untuk melakukan perubahan taraf hidup
2. masyarakat miskin cenderung sebagai pihak yang lemah dari berbagai segi
3. masyarakat miskin tidak mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap perubahan sosial
Pendidikan
1. kurangnya pengetahuan tentang globalisasi
2. kurang mendapatkannya informasi yang aktual karena keterbatasan ekonomi
3. lingkungan yang kurang memadai dalam menerima proses masuknya globalisasi
Kesimpulan: tergantung kepada bagaimana siswa menyepakati keterhubungan antar variabel yang telah dijabarkan di atas.
Kunci LKS : Media Elektronik
2.a. Sosial
1. mempercepat keberhasilan pembangunan
2. menumbuhkan kinerja yang berwawasan luas dan semangat kerja yang tinggi
3. meningkatnya ilmu pengetahuan
Budaya
1. sebagai hiburan
2. suguhan pengalaman kultural yang sama (olimpiade,konser musik, dan sepak bola) menyatukan selera dan persepsi pilihan
3. dijadikannya gudang informasi
Ekonomi
1. meningkatnya ekonomi para usahawan
2. produksi semakin naik akibat tingginya permintaan
3. informasi lowongan pekerjaan yang mudah di dapat
2.b. Sosial
1. meningkatnya penyimpangan sosial akibat melihat tayangan di televisi
2. meningkatnya pornografi dan pornoaksi
3. terpengaruh oleh masuknya nilai-nilai negatif budaya asing
Ekonomi
1. menjadi kebutuhan primer setiap keluarga
2. menurunnya daya beli media informasi lain seperti majalah, radio, tabloid, koran, dll.
3. meningkatnya pengeluaran biaya listrik
Budaya
1. bermalas-malasan untuk menonton televisi
2. berubahnya gaya hidup akibat meniru gaya hidup yang disuguhkan
3. berkurangnya daya minat untuk membaca
Kesimpulan: tergantung kepada bagaimana siswa menyepakati keterhubungan antar variabel yang telah dijabarkan di atas.


Kunci
Kesimpulan: dalam hal ini merupakan esensi yang didapat setelah mendiskusikan ketiga masalah tersebut secara bersama-sama (diskusi kelas)




























Handout materi ajar

Masyarakat di Era Globalisasi

A. Hakikat Globalisasi
Globalisasi adalah proses penyebaran unsur-unsur baru atau hal-hal baru khususnya yang menyangkut informasi secara mendunia melalui media cetak dan elektronik. Globalisasi terbentuk oleh adanya kemajuan teknologi di bidang komunikasi. Akibat itu semua menghasilkan dunia tunggal. Masyarakat di seluruh dunia menjadi saling tergantung di semua aspek kehidupan, pada dasarnya tidak ada satu negara pun di dunia yang mampu mencukupi kebutuhannya sendiri.
Selo Soemardjan mengartikan globalisasi sebagai suatu proses terebentuknya sistem organisasi dan komunikasi antarmasyarakat di seluruh dunia. Tujuannya adalah untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sama seperti dalam organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Organisasi Konferensi Islam (OKI), dan organisasi negara-negara Asia Tenggara, Association of Southeast Asia Nation (ASEAN).
Mansoer Fakih mendefinisikan globalisasi sebagai proses pengintegrasian ekonomi nasional bangsa-bangsa dalam suatu sistem ekonomi global berdasarkan keyakinan perdagangan bebas.Dengan demikian globalisasi merupakan fase perjalanan panjang perkembangan kapitalisme liberal. Globalisasi dimulai ketika ditetapkannya bentuk sosial global dengan diberlakukannya suatu kebijakan prdagangan free trade, hasil kesepakatan internasional di Marrakesh-Maroko pada bulan April 1994 yang dikenal dengan nama General Agreement on Tariff and Trade (GATT).
GATT merupakan forum negosiasi perdagangan antarpemerintah dan pengadilan untuk menyelesaikan jika terjadi perselisihan dagang antarbangsa. Pada tahun 1995 peran GATT diambil alih oleh World Trade Organization (WTO), forum kesepakatan perdagangan tingkat global. Dalam area yang lebih kecil terdapat the Asia-Pasific Economic Conference (APEC), North American Free Trade Agreement (NAFTA), yaitu forum kesepakatan antar Amerika Serikat dan Mexico, di kawasan Asia dan Pasifik berkembang Asosiasi Perdangan Asia dan Pasifik (Asia-Pasific Trade Assosiation/AFTA), area pertumbuhan segi tiga Singapura, Johor, dan Riau (SIJORI), ataupun Brunei, Indonesia, Malaysia and Philippines East Growth Triangle (BIMPEAGA). Selain itu, terdapat kawasan-kawasan pertumbuhan ekonomi yang lebih kecil lagi seperti Otorita Batam, yaitu kesepakatan dagang yang memiliki kebijakan sendiri dan otonom.
Waters berpandangan bahwa globalisasi berlangsung dalam tiga bidang, antara lain sebagai berikut.
1. Globalisasi ekonomi berlangsung di bidang perdagangan, produksi, investasi, ideologi organisasi, pasar modal, dan pasar kerja.
2. Globalisasi politik berlangsung di bidang kedaulatan negara, fokus kegiatan pemecahan masalah, organisasi internasional, hubungan internasional, dan budaya politik.
3. Globalisasi budaya berlangsung dalam bidang ide keagaman, etnisitas, pola pertukaran benda berharga, produksi dan distribusi serta pariwisata.
Seperti sudah dijelaskan di atas, bahwa faktor yang mendukung globalisasi karena terjadinya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi komunikasi internasional. Faktor yang sangat berpengaruh terhadap terjadinya perubahan sosial budaya akibat globalisasi adalah aspek-aspek modernisasi, seperti :
1. Rasionalisasi.
2. Efisiensi dan produktivitas.
3. Keberanian bersaing, bertanggung jawab, dan keberanian menanggung resiko.
4. Senantiasa meningkatkan pengetahuan.
5. Patuh pada hukum.
6. Kemandirian dan kemampuan melihat ke depan.
7. Keterbukaan dan etos kerja.

B. Ciri-Ciri Globalisasi
Globasasi telah menciptakan dunia makin terbuka dan saling ketergantungan antarnegara dan antarbangsa. Artinya, pada era globalisasi ini negara-negara bukan saja terbuka satu sama lain,tetapi juga tergantung satu sama lainnya meskipun tingkat ketergantungannya tidak sejajar. Umumnya negara-negara berkembang lebih tergantung pada negara-negara industri maju dan tidak sebaliknya. Demikian pula negara-negara berkembang lebih terbuka menerima pengaruh globalisasi karena ketergantungannya yang tinggi terhadap negara-negara industri maju tersebut.
Menurut Gidden, saling tergantungnya masyarakat dunia makin lama makin meningkat. Proses peningkatan saling tergantungnya masyarakat dunia itu dinamakan globalisasi yang ditandai dengan ciri-ciri, antara lain sebagai berikut.
1. Adanya kesenjangan besar dalam kekayaan dan tingkat hidup antara masyarakat-masyarakat industri dengan masyarakat-masyarakat dunia ketiga. Setiap tahun terdapat jutaan masyarakat mati kelaparan pada hal produksi makanan dunia sebenarnya cukup untuk memberi makan semua orang. Sejumlah besar bahan makanan itu tersimpan bahkan dimusnahkan di negara-negara Barat.
2. Tumbuh dan berkembangnya negara-negara industri baru (Newly Industrialized Countries atau NIC).
3. Meningkatnya komunikasi antarnegara sebagai dampak teknologi yang makin canggih.
Michael J. Mazarr dalam Global Trends 2005 mengemukakan enam ciri kehidupan global, yaitu sebagai berikut.
1. Berubahnya fondasi-fondasi dunia yang telah melahirkan kelompok negara-negara maju (negara industri) dan negara negara berkembang.
2. Science dan technology menjadi penggerak utama dalam mengubah kehidupan manusia. Perubahan yang dihadapi manusia berjalan lurus (linear) dan hanya satu model. Akan tetapi setiap masyarakat negara bangsa mencari jalannya sendiri sesuai dengan kebudayaan masing-masing.
3. Munculnya orientasi baru dalam ekonomi yang berbasis pada ilmu pengetahuan. Perubahan terjadi terutama dalam dunia kerja dan rekruitmen tenaga kerja yang berdasarkan keterampilan. Tidak ada lagi pembatasan tenaga kerja harus dari negara-negara maju karena tidak ada lagi batas negara dan bangsa, dunia menjadi tanpa batas dan seluruh kegiatan bersifat transnasioanl dan global.
4. Kemajemukan atau pluralisme dari komunitas-komunitas atau negara-negara mulai nampak. Di Indonesia gerakan egoisme yang mengarah ke etnisitas atau sukuisme mulai muncul, sehingga diperlukan pendidikan multikultural.
5. Makin berkembangnya paham demokrasi, yaitu pemikiran yang menghargai hak azasi manusia, hak manusia untuk mengatur identitas sendiri. Artinya, ada penghargaan terhadap nilai-nilai kemanusian. Akibat perubahan otoritas ini ialah ketidakstabilan sosial dan politik. Di Indonesia hal ini telah menimbulkan krisis yang awalnya krisis ekonomi menjadi krisis politik, sosial dan budaya atau biasa dikenal krisis multidimensional. Dalam pemerintahan kemudian terjadi pergeseran wewenang dari otoritas pemerintahan pusat ke otonomi daerah.
6. Timbulnya alienasi individu dan lahirnya apa yang disebut sindrom pesimisme.
Sztompka mencoba mengelompokkan ciri-ciri globalisasi dalam tiga bidang, antara lain sebagai berikut.
1. Bidang Politik
Ciri-ciri globalisasi dalam bidang politik, antara lain adalah sebagai berikut.
a. Terdapat kesatuan suprasional dengan berbagai cakupan; blok politik dan militer (NATO), koalisi kekuasaan ekonomi dunia ada kelompok 7 (G7), organisasi kesatuan regional (komunitas Eropa), organisasi berskala internasional (PBB dengan badan-badan khususnya).
b. Ada peningkatan homogenisasi politik
c. Sistem demokrasi parlementer benar-benar menjadi sitem politik universal termasuk di Amerika Latin dan Eropa Timur pasca runtuhnya komunis.
2. Bidang Ekonomi
Ciri-ciri globalisasi dalam bidang ekonomi, antara lain adalah sebagai berikut.
a. Adanya peningkatan peran koordinasi dan integrasi supranasional dalam EFTA dan OPEC.
b. Peningkatan perjanjian ekonomi regional dan dunia.
c. Adanya pembagian kerja dunia.
d. Pendirian cabang lokal dan monopoli, seperti Pepsi, Coca-cola, dan McDonald, yang menjadi penguasa baru di bidang ekonomi dunia.
e. Matinya sistem ekonomi terencana dan terpimpin.
f. Pasar menjadi mekanisme ekonomi bersama yang meliputi seluruh dunia.


3. Bidang Budaya
Ciri-ciri globalisasi dalam bidang budaya, antara lain adalah sebagai berikut.
a. Media massa terutama TV telah mengubah dunia menjadi sebuah dusun global.
b. Pada waktu yang bersamaan, jutaan orang dapat mendengarkan informasi dan menonton tayangan gambar suatu peristiwa.
c. Suguhan pengalaman kultural yang sama (olimpiade, konser musik, dan sepak bola) menyatukan selera dan persepsi pilihan.
d. Muncul bahasa global, bahasa inggis menjadi alat komunikasi internasional.
e. Tradisi kultural pribumi atau lokal semakin terdesak yang menyebabkan kultur konsumen atau budaya model Barat menjadi kultur universal.

C. Dampak Globalisasi terhadap Kehidupan Masyarakat
Sampai taraf tertentu, yang disebut pelaku atau subyek globalisasi adalah negara-negara industri maju yang merupakan perpanjangan tangan untuk kepentingan mereka. Dampak globalisasi biasanya dirasakan oleh negara-negara berkembang seperti Indonesia, bahkan kini sudah menyebar ke seluruh pelosok tanah air hingga desa-desa. Dampak tersebut ada yang bersifat positif dan ada pula yang negatif.
Globalisasi membawa banyak dampak positif bagi masyarakat, antara lain dampak positif globalisasi sebagai berikut.
a. Menumbuhkan kinerja yang berwawasan luas dan semangat kerja yang tinggi akibat ketatnya sumber daya manusia.
b. Menumbuhkan dinamika yang terbuka dan tanggap terhadap unsur-unsur pembaharuan.
c. Mempercepat keberhasilan pembangunan melalui sarana komunikasi seperti radio, televisi, film, dan sarana elektronik lainnya.
Selain membawa dampak positif globalisasi juga membawa dampak negaitf, antar lain sebagai berikut.
a. Terjadinya pergeseran nilai-nilai budaya yang dapat menimbulkan anomi (kebingungan).
Setiap nilai dan norma yang ada dalam kehidupan masyarakat seringkali tidak siap dalam mengantisipasi perubahan-perubahan sosial budaya dan menghadapi masuknya unsur-unsur globalisasi. Akibatnya, masyarakat menjadi kebingungan (anomi).
Di antara masyarakat yang paling kebingungan adalah kelompok remaja, karena secara sosial belum memiliki identitas yang mantap. Kelompok masyarakat lainnya adalah mereka yang secara tiba-tiba menjadi OKB (orang kaya baru), yang ”ketiban rejeki” karena berbagai keuntungan. Misalnya, mereka yang tinggal di kota-kota besar memperoleh keuntungan dari hasil menjual tanah di daerah segi tiga emas. Karena kebingungan, budaya konsumerisme dan aji mumpung (banyak uang) hinggap di kalangan OKB tersebut.
b. Terjadinya goncangan budaya (culture shock)
Menurut Soerjono Soekanto, goncangan budaya terjadi apabila anggota masyarakat mengalami frustasi akibat tidak siap menerima kenyataan perubahan-perubahan akibat globalisasi. Contohnya, OKB yang tergusur oleh pembangunan, setelah menerima ganti rugi mereka tinggal di daerah pinggiran. Mereka tidak biasa menginvestasikan uangnya dengan baik, uang yang telah diperoleh habis dalam waktu cepat sehingga mereka bangkrut dan menjadi pengangguran. Dalam keadaan frustasi menghadapi beratnya tantangan hidup, tidak mustahil mereka melakukan penyimpangan sosial seperti mencuri, merampok bahkan mungkin membunuh, atau tindakan kriminalitas lainnya.
c. Timbulnya ketimpangan budaya (culture lag)
Ketimpangan budaya terjadi akibat ketidakserempakan masyarakat dalam menyarap dan menerima unsur-unsur globalisasi. Masuknya unsur-unsur globalisasi khususnya yang terkait dengan teknologi sangat cepat, sementara unsur-unsur sosial budaya berkembang sangat lambat. Demikian pula ada masyarakat yang cepat menyerap dan menerima unsur-unsur baru ada pula yang lambat, sehingga diantara mereka timbul ketimpangan. Misalnya, di daerah pedesaan mekanisme pertanian sering menimbulkan kegagalan karena petani belum siap menerima teknologi modern yang rumit pemeliharaannya dan mahal harganya.
Suatu hal yang perlu mendapat perhatian kita, dalam skala global dampak dari globalisasi justru membuat ketimpangan antarbangsa makin lebar. Penghisapan yang dilakukan oleh mereka yang berkuasa di negara maju terhadap para pekerja di negara-negara berkembang. Sementara para penguasa setempat makin ditundukkan oleh kelas berkuasa di negara maju.
Dalam banyak kasus, pembangunan di Indonesia banyak memperoleh pinjaman dari IMF dan Bank Dunia. Ketergantungan Indonesia terhadap lembaga-lembaga keuangan tersebut sangat tinggi, kita ini boleh dikatakan sebagai budak IMF. Begitu pula dengan apa yang dikenal ”bantuan luar negeri”. Bantuan itu sudah pasti disertai syarat-syarat tertentu yang sebenarnya makin memberatkan kita. Untuk menyukseskan sebuah proyek, tenaga ahli dan peralatannya dari negara pemberi bantuan. Gaji tenaga ahli asing itu jauh melebihi dari gaji tenaga ahli Indonesia bahkan beberapa kali lipat dan yang membayar kita juga. Demikian pula peralatan yang kita gunakan harus dibeli dari negeri pemberi bantuan itu. Artinya, betapa kita telah dibodohi oleh negara-negara donor yang sebenarnya keberpihakannya pada pembangunan neagara berkembang perlu dipertanyakan kembali.
Kini kita dapat menyaksikan banyak perusahaan-perusahaan yang mengaku modal nasional mulai dilucuti kekuatannya dengan menjual saham ke pihak asing. Perusahaan-perusahaan nasional murni pun mulai rontok karena dicaplok oleh modal asing. Dalam hal ini yang mengalami kesulitan bukan hanya para pekerja, suatu saat para konglomerat kita pun hanya akan menjadi pelayan mereka para imperialis.

D. Dampak Masyarakat dalam Perubahan Sosial Budaya di Era Globalisasi
Akibat globalisasi timbul perubahan-perubahan baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya. Berbagai kemudahan informasi diperoleh karena arus globalisasi. Sebagai contoh adanya jaringan internet atau jaringan televisi yang mendunia, masyarakat dengan mudah mencari dan memperoleh informasi mengenai berbagai data sosial politik, ekonomi, militer dan pertahanan. Perilaku masyarakat di negara-negara berkembang seperti Indonesia ada kecenderungan sebagian menerima unsur-unsur globalisasi dan sebagian lainnya menolak. Perbedaan perilaku masyarakat tersebut tidak jarang menimbulkan konflik sesama mereka.


Tahukah kamu kelompok mana saja yang mudah menerima globalisasi?
Kelompok yang mudah untuk menerima globalisasi, antara lain sebagai berikut.
a. Kelompok masyarakat perkotaan terutama mereka yang memiliki akses mudah dalam komunikasi dan informasi global melalui televisi, film, radio, komputer, koran, majalah, dan tabloid.
b. Kelompok masyarakat yang status sosial atau kedudukannya sudah mapan, seperti para pengusaha, pegawai pemerintahan dan para ilmuwan.
c. Kelompok masyarakat khususnya generasi muda yang memiliki kecenderungan terbuka menerima unsur-unsur baru dalam proses modernisasi.
Sedangkan kelompok yang menolak arus globalisasi, antara lain sebagai berikut.
a. Kelompok masyarakat yang memiliki kontak budaya terbatas dan tertinggal karena mereka berada di daerah terasing atau terisolir.
b. Kelompok masyarakat yang belum mapan atau belum siap menerima perubahan-perubahan baik fisik maupun mental, terutama mereka yang belum mengeyam pendidikan formal.
c. Kelompok masyarakat dari generasi tua yang anti perubahan bahkan mungkin mereka mencurigai unsur-unsur globalisasi
Begitu banyak dan beragamnya unsur globalisasi menyebar secara cepat tidak dapat dibendung lagi. Berbagai arus informasi juga tidak saja membawa ilmu pengetahuan, tetapi juga berbagai nilai baik positif maupun negatif yang sepintas lalu terasa baru dan asing sama sekali bagi negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Apakah nilai-nilai itu positif maupun negatif, diterima atau tidak diterima itu tergantung pada nilai-nilai budaya dan tradisi yang berlaku dalam suatu masyarakat.
Kebiasaan yang sudah mengglobal misalnya, dalam gaya hidup seperti pola berpakaian, kebiasaan makan, dan kegiatan rekreasi yang semakin seragam khususnya bagi generasi muda mungkin tidak terlalu bermasalah. Namun implikasi sosial dan ekonomi bagi kehidupan terjadi pemborosan dan kepekaan terhadap sesama makin berkurang. Meskipun demikian, kebiasaan baru sebagian kecil mempunyai implikasi moral seperti, kebiasaan konsumtif baru untuk mengunjungi rumah-rumah makan fast food seperti McDonald, Kentucky Fried Chicken, dan sebagainya. Makanan-makanan siap saji seperti itu di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Inggris disebut sebagai junk food (makanan sampah). Akan tetapi di negara-negara berkembang seperti Indonesia, makanan tersebut hanya dapat dijangkau kelas menengah yang banyak uang. Perilaku seperti itu dengan mengunjungi rumah-rumah makan fast food telah mendorong makin melebarnya kesenjangan sosial ekonomi.
Di samping itu, nilai-nilai budaya asing yang masuk seperti pergaulan bebas, budaya konsumerisme, dan penyalahgunaan narkoba semua dapat merusak moral masyarakat dan kehidupan bangsa di negara-negara berkembang terutama generasi mudanya. Semua nilai budaya asing tersebut jelas tidak cocok dengan nilai dan norma yang ada di masyarakat kita. Pola atau gaya hidup baru dan berbagai nilai tersebut terbawa oleh arus globalisasi melalui kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
Arus globalisasi memang tidak dapat dihalangi atau dicegah, karena perekonomian negara-negara berkembang makin terintegrasi dengan perekonomian dunia dalam bentuk investasi yang menghadirkan IMF dan Bank Dunia serta berbagai bentuk kerja sama dalam bidang moneter dan ekonomi dengan negara-negara maju. Dengan demikian, kita tidak perlu memikirkan bagaimana melawan gloabalisasi, karena hal itu tidak mungkin dilakukan tanpa resiko yang tinggi dan kita juga tidak dapat bersikap menolak apa saja yang datang bersama arus globalisasi misalnya, unsur budaya barat yang dianggap bertentangan dengan budaya kita Indonesia. Sebagian yang datang dari barat juga terdapat nilai-nilai yang positif, sehingga kita perlu mengubah budaya kita, tidak semuanya, tetapi harus sesuai dengan budaya dan kepribadian bangsa, yang juga tidak semuanya positif. Dengan demikian budaya dan kepribadian kita bersifat dinamis.
Kita sebaiknya sebisa mungkin memanfaatkan globalisasi demi kemajuan sosial, ekonomi, politik, dan budaya bangsa melalui kerja sama yang erat dengan negara-negara industri maju dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan komunikasi. Bagaimanapun negara-negara maju itu masih merupakan sumber modal, teknologi, dan pasar bagi pengembangan industri kita.
Sebaliknya, kita harus bersikap selektif dan berusaha menyaring nilai-nilai sekaligus menanamkan nilai-nilai (moral) untuk menghadapi tantangan globalisasi yang kita alami. Di sinilah arti pendidikan, pendidikan ditujukan untuk penanaman nilai-nilai untuk menangkis pengaruh nilai-nilai negatif akibat arus globalisasi, hal tersebut dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1. Untuk memerangi kecenderungan materialisme, konsumerisme, dan hedonisme akibat globalisasi, kita dapat menanamkan nilai kesederhanaan dan nilai cinta kasih kepada sesama dalam bentuk kepedulian pada orang lain.
2. Menanamkan pemahaman dan penghargaan nilai keadilan, karena kecenderungan materialisme, konsumerisme dan hedonisme merupakan cermin egoisme, kurang cinta kasih, dan kurang kepedulian terhadap orang lain.
3. Menanamkan pemahaman tentang HAM dan nilai-nilai demokrasi agar dapat bersikap akomodif terhadap nilai-nilai yang positif.

contoh silabus rpp mpk smp ips terpadu

SILABUS RPP MPK SMP IPS TERPADU : Perubahan Pemerintahan dan Kerjasama Internasional
Nama Sekolah :
Kelas/Semester : IX/ 2 (dua)
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Sejarah
Standar Kompetensi : 7. Memahami perubahan pemerintahan dan kerjasama Internasional
Kompetensi Dasar : 7.3. Menguraikan perilaku masyarakat dalam perubahan sosial – budaya di era global
Alokasi waktu : 2x2 jam (tiap jam 45 menit)

Materi Pokok/ Mate ri Pembelajaran Kegiatan Pembela jaran (pengalaman belajar siswa) Indikator Penilaian Alokasi waktu Sumber belajar

Masyarakat di Era Globalisasi
1. Hakikat Globalisasi
2. Ciri-Ciri Globalisasi
3. Dampak Globalisasi
4. Perilaku Masyarakat dalam Perubahan Sosial di Era Globalisasi

1. Mendiskusikan per gaulan remaja saat ini
2. Mendiskusikan
Situasi masyarakat miskin yang berada di kawasan kumuh
3.Mendiskusikan me- dia elektronik
4. Mendiskusikan per kembangan dan dampak dari globalisasi Produk
1. Mengidentifikasi peruba-han sosial budaya terhadap perilaku masyarakat di era globalisasi
2. Mendeskripsikan kondisi sosial budaya masyarakat pada masa awal globalisasi
3. Menguraikan ciri-ciri dan faktor-faktor globalisasi
Proses
4. Menyelidiki munculnya
Modernisasi dan Hegemonisasi yang memicu globalisasi
Psikomotor
7. Membuat peta konsep
tentang globalisasi
Ketrampilan sosial
8. Melakukan komunikasi
meliputi presentasi, menga
jukan pertanyaan, dan ber
pendapat

1. Rubrik assesmen
b,c, dan d







2. Rubrik assesmen
c, d, e dan f




3. Rubrik assesmen
a


4. Rubrik assesmen
e

5. Rubrik assesmen
c dan f 2x2 jp 1. Buku paket (yang dipakai sekolah)
2.Buku siswa Masyarakat di Era Globalisasi
3. LKS: berjumlah tiga, tiap kelompok mendapat satu LKS. Topik dari masing-masing LKS yaitu
1. Pergaulan remaja saat ini 2. Situsai masyarakat miskin yang berada di kawasan kumuh 3. Media elektronik

























Kisi-kisi Rubrik Assesmen RPP MPK SMP IPS TERPADU

Indikator Tujuan Pembelajaran Rubrik Assesmen dan LKS Kunci LKS
Produk
1. Mengidentifikasi perubahan sosial budaya terhadap perilaku masyarakat di era global
2. Mendeskripsikan kondisi sosial budaya masyarakat pada masa awal globalisasi
3. Menguraikan ciri-ciri dan faktor-faktor globalisasi


























Proses
6. Menyelidiki munculnya Modernisasi dan Homogenissasi yang memicu globalisasi





Psikomotor
7. Membuat peta konsep
tentang globalisasi


Ketrampilan sosial
8. Melakukan komunikasi
meliputi presentasi, menga
jukan pertanyaan, dan ber
pendapat
Produk
1. Diberikan gambar dan penjelasan singkat tentang pergaulan remaja, siswa dapat menjelaskan bahwa remaja merupakan kelompok yang memiliki kecenderungan cepat terbuka dalam menerima globalisasi sehingga mempengaruhi proses perubahan perilaku dalam kehidupan sehari-hari

2. Diberikan gambar tentang masya rakat miskin yang berada di kawasan kumuh pinggiran kota misalnya yang berada di bantaran kali dan kolong jembatan,siswa dapat menjelaskan dampak dari globalisasi terhadap kondisi sosial budaya masyarakat
3. Diberikan ganbar tentang media elektronik, siswa dapat menjelaskan bahwa begitu cepat dan mudahnya globalisasi masuk melalui berbagai media dalam kehidupan masyarakat sehari-hari yang mana merupakan ciri-ciri dari arus globalisasi

4. Setelah mendiskusikan/menganalisa tentang globalisasi, siswa dapat mendeskripsikan perkembangan globalisasi dan akibat dari dampak yang ditimbulkannya serta khususnya siswa dapat menguraikan ciri-ciri dan faktor-faktor dari globalisasi

Proses
5. Dengan buku tertutup, siswa dapat memecahkan masalah secara kronologis mengenai awal mulanya globalisasi terbentuk dan apa dampak kondisi sosial budaya dari munculnya globalisasi tersebut bagi kehidupan masyarakat


Psikomotor
6. Dengan buku tertutup siswa dapat menjelaskan ”munculnya globalisasi”


Ketrampilan sosial
7. Terlibat dlm KBM yg berpusat pada
siswa, siswa dapat melakukan komu
nikasi meliputi presentasi, bertanya
dan berpendapat
1. Rubrik assesmen
b,c, dan d
























2. Rubrik assesmen
c, d, dan e








3. Rubrik assesmen a









4. Rubrik assesmen e




5. Rubrik assesmen c

Kunci LKS : Pergaulan remaja saat ini


Kunci LKS: Situasi masyarakat miskin yang berada di kawasan kumuh


Kunci LKS : Media elektronik




































Peta konsep munculnya globalisasi


Tabel Spesifikasi Lembar Penilaian

No Tujuan Pembelajaran Lembar Penilaian dan butir tes Kunci Lembar Penilaian dan butir tes
1 Produk
1. Diberikan gambar dan penjelasan singkat tentang pergaulan remaja, siswa dapat menjelaskan bahwa remaja merupakan kelompok yang memiliki kecenderungan cepat terbuka dalam menerima globalisasi sehingga mempengaruhi proses perubahan perilaku dalam kehidupan sehari-hari
2. Diberikan gambar tentang masya rakat miskin yang berada di kawasan kumuh pinggiran kota misalnya yang berada di bantaran kali dan kolong jembatan,siswa dapat menjelaskan dampak dari globalisasi terhadap kondisi sosial budaya masyarakat
3. Diberikan ganbar tentang media elektronik, siswa dapat menjelaskan bahwa begitu cepat dan mudahnya globalisasi masuk melalui berbagai media dalam kehidupan masyarakat sehari-hari yang mana merupakan ciri-ciri dari arus globalisasi
4. Setelah mendiskusikan/menganalisa tentang globalisasi, siswa dapat mendeskripsikan perkembangan globalisasi dan akibat dari dampak yang ditimbulkannya serta khususnya siswa dapat menguraikan ciri-ciri dan faktor-faktor dari globalisasi

1. Rubrik assesmen
b,c, dan d





2. Rubrik assesmen
c, d, dan e

Kunci LKS : Pergaulan remaja saat ini

Kunci LKS: Situasi masyarakat miskin yang berada di kawasan kumuh

Kunci LKS : Media eletronik

2 Proses
5. Dengan buku tertutup, siswa dapat memecahkan masalah secara kronologis mengenai awal mulanya globalisasi terbentuk dan apa dampak kondisi sosial budaya dari munculnya globalisasi tersebut bagi kehidupan masyarakat

3. Rubrik assesmen a

Tugas makalah individu dengan tema globalisasi
3 Psikomotor
6. Dengan buku tertutup siswa dapat menjelaskan ”munculnya globalisasi”

4. Rubrik assesmen e

Peta konsep munculnya globalisasi

4 Ketrampilan sosial
7. Terlibat dlm KBM yang berpusat pada siswa, siswa dpt melakukan komunikasi meliputi presentasi, bertanya dan berpendapat
5. Rubrik assesmen c





















PETA KONSEP
MUNCULNYA GLOBALISASI


Globalisasi Ekonomi

Hakikat Globalisasi Globalisasi Politik

Globalisasi Budaya


Bidang Politik

Ciri-Ciri Globalisasi Bidang Ekonomi

Bidang Budaya

Masyarakat di
Era Globalisasi

Dampak Positif
Dampak Globalisasi
Dampak Negatif

Perilaku Masyarakat Menerima Globalisasi
dalam Perubahan Sosial
di Era Globalisasi Menolak Globalisasi