Powered By Blogger

DicAri

Rabu, 13 Januari 2010

Penelitian masalah yang terjadi pada anak

Masalah yang Terjadi pada Anak
(Perceraian Kedua Orang Tua Anak)


Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan
Oleh :
Wahyu Lumaksono (084284026)


UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
2009


A. Identifikasi Masalah :

Biodata anak yang dijadikan objek penelitian kasus permasalahan pada anak adalah sebagai berikut :
Nama : Handoko
TTL : Bojonegoro 14 April 1995
Alamat : Jalan Ahmad Yani No : 21 RT/RW 15/05 Sukodadi Bojonegoro
Orang tua : Darjan dan Kustanti
Sekolah : Di salah satu SMA Bojonegoro
Nb : sebagian data di atas telah disamarkan.

1. Data dari wali kelas :

Nama wali kelas : Sri Mastuti (nama samara)
Pengajar Studi : Fisika
Data kepribadian Handoko dalam kelas :
• Muhammad Handoko adalah siswa dari SMAN yang ada di Bojonegoro Tahun Ajaran 2007/2008.
• Sekarang telah menginjak kelas IX semester II.
• Dalam semester pertama kelas IX, Handoko telah tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas selama 7 kali yang terdriri atas : Izin 1 kali, Sakit 2 kali, Tanpa alasan 4 kali.
• Dalam kesehariannya di sekolah Handoko mempunyai kebiasaan sering datang terlambat di sekolah.
• Pada tingkat prestasi belajar Handoko bisa dikatakan kurang menonjol, dikarenakan nilai di dalam raportnya kebanyakan terdapat nilai cukup pada semua mata pelajaran terlebih lagi yang akan digunakan dalam Ujian Nasional nanti.
• Handoko juga sering tidak mengumpulkan tugas yang di berikan guru seperti contoh mengerjakan PR LKS dan tugas-tugas yang lain.
• Mengenai nilai ulangan harian Handoko bisa dikatakan cukup dan kurang berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar dikelas seperti diskusi, tanya jawab dan berpendapat.
• Saat pelajaran kelas sedang dimulai Handoko tidak jarang sering ketiduran sehingga membuat banyak guru kesal akan sikapnya dikelas.
• Handoko termasuk anak yang kurang mematuhi peraturan yang ada disekolah,misalkan ; tidak memakai topi saat upacara rutin hari senin, tidak memakai dasi disekolah yang mana sudah menjadi peraturan, sering tidak memakai sepatu hitam , menggunakan baju dengan tidak rapi, ketahuan merokok di kamar mandi sekolah.
• Handoko juga pernah mendapatkan skorsing dikarenakan berbagai masalah yang dibuatnya.

2. Data dari teman sekolah :

Nama teman sekolah : Imam Maulana
• Handoko adalah anak yang pendiam dikelas,jarang berkumpul dengan temannya dan lebih suka menyendiri di mushola saat istirahat, tetapi Handoko termasuk anak yang dikenal baik oleh teman-temannya.
• Handoko termasuk anak yang pemalas dikelas, bahkan dia sangat malas untuk mengerjakan tugas atau PR yang diberikan guru.
• Handoko juga mempunyai kebiasaan yang buruk yaitu menyontek kepada teman-temannya,saat Ujian Semester pun dia bahkan tidak jarang membuka buku.
• Handoko juga dikenal anak yang mepunyai sifat tempramen, tidak jarang dia bertengkar dengan teman sekelasnya, bahkan dengan anak diluar sekolah.
• Handoko juga mempunyai kebiasaan sering mampir ke warung kopi saat pulang sekolah, dia juga sering bermain Playstation di waktu sore dengan saya.


Nama teman sekolah : Iwan Dwi Santoso
• Handoko adalah anak yang suka bermain sepak bola,dia sering bermain bersama saya baik disekolah ataupun dilapangan dekat rumah.
• Handoko adalah anak yang suka bergurau dengan saya dikarenakan dia teman sebangku saya.
• Handoko termasuk anak yang suka merokok disekolah bahkan tidak jarang dia ditegur oleh banyak guru, dia juga termasuk anak yang berlangganan akan sangsi-sangsi yang ada di peraturan sekolah.
• Handoko juga anak yang hobi merokok.
• Handoko juga sering bermain handphone saat pelajaran dimulai.
Nama teman sepermainan : Eko Heriyanto
• Handoko adalah anak yang mempunyai kesetiawanan tinggi.
• Handoko sering merokok ketika bermain dengan teman-teman di rumah.
• Handoko termasuk anak yang suka menraktir teman-temannya saat makan jajan.
• Handoko jarang sekali pergi ke masjid untuk beribadah, kecuali sholat jum’at.
• Handoko sering pulang malam ketika akhir pekan dikarenakan sering nongkrong dengan teman-temannya diwarung.

3. Data dari Guru BK/BP :

Nama Guru BP/BK : Mashadi
• Handoko termasuk anak yang dikategorikan nakal disekolah.
• Semenjak kedua orang tuanya berpisah, sikap Handoko seperti anak yang kurang mendapatkan perhatian dan arahan dari orang tua.
• Sejak semester 3,orang tua Handoko berkali-kali dipanggil ke BP/BK sehubungan dengan buruknya nilai Hndoko ketika penerimaan raport.
• Handoko jarang mengikuti kegiatan ekstra di sekolah termasuk ekstra yang diwajibkan.

4. Data dari orang tua :

Nama orang tua : Supardi
• Handoko adalah anak terakhir dari tiga bersaudara, dia anak yang dimanja dikarenakan anak bungsu, dan mempunyai watak tidak mau mengalah kepada saudaranya.
• Handoko sering bertengkar dengan kedua kakaknya hanya karena sebab-sebab yabg sepele.
• Handoko termasuk anak yang malas untuk diajak beribadah semenjak keluarga kami banyak mendapat masalah.
• Handoko anak yang susah diatur, bahkan ia sering keluar hingga larut malam.
• Saya pernah mendapatinya sedang merokok dengan teman-temannya sehingga waktu itu saya menempeleng Handoko karena kelakuannya tersebut.
• Handoko juga jarang belajar dirumah, dia hanya menyibukkan dirinya dengan bermain dilapangan dengan teman-temannya.
• Saya selaku orang tuanya juga tidak habis-habishya menegur dan memberikan nasihat kepadanya tetapi selalu ia abaikan.

5. Data dari siswa sendiri :

• Saya memang anak yang suka merokok, itu saya lakukan ketika menjelang masuk kelas 2 SMP dan itu adalah cara saya untuk menghilangkan stress yang saya alami sehari-hari.
• Saya termasuk anak yang tidak suka berlama-lama dirumah dikarenakan tiap saya dirumah maka akan terjadi perdebatan yang tidak ada hentinya antara saya dan kedua orang tua saya. Saya lebih memilih untuk bermain dengan teman-teman saya seperti bermain playstation, sepak bola, nongkrong, memancing, dan masih banyak hal lainnya.
• Saya termasuk anak yang tidak suka orang lain menggangu kehidupan pribadi saya mengenai apa yang terjadi pada keluarga saya, sehingga tidak jarang saya bertengkar dengan teman saya.
• Saya juga menjadi anak yang malas untuk beribadah dan mengurusi sekolah saya.


B. Analisis

Berdasarkan identifikasi data dari wali kelas, teman sekolah, teman sekampung, guru BK, orang tua, serta anak yang bersangkutan maka dapat disimpulkan bahwa hal-hal yang nampak dalam perilaku Agus sehari-hari baik dalam lingkungan sekolah maupun dalam lingkungan rumah adalah sebagai berikut:

• Merupakan type anak yang tidak suka mencari perhatian orang lain, terbukti di sekolah Handoko selalu tidur dan diam bahkan dia juga sering bermain handphone di kelas saat proses belajar mengajar.
• Merupakan type anak yang malas belajar, terbukti dengan kata ayahnya yang katanya Handoko malas belajar saat dirumah. Selain itu nilai sekolahnya juga standart, dan tak jarang pula nilai-nilainya yang jeblok.
• Merupakan type anak yang kurang disiplin waktu, terbukti dengan seringnya dia terlambat ke sekolah maupun sering pulang hingga larut malam.
• Merupakan type anak yang kurang menaati peraturan, terbukti dengan seringnya dia melanggar peraturan tata tertib dari sekolah.
• Merupakan type anak yang kurang patuh terhadap orang tua
• Handoko adalah perokok aktif, dimana dia sering merokok saat pulang sekolah maupun saat di lingkungan rumahnya bahkan dia tak tanggung-tanggung pula untuk merokok di sekolahan.
• Handoko adalah type anak yang mudah emosi, terbukti dia pernah bertengkar dengan teman sekelasnya bahkan dengan teman bermainnya di lingkungan rumahnya.
• Merupakan type anak yang kurang bergaul dengan temannya sekelas tetapi dia mudah bergaul dengan teman-temannya dikampung bahkan di sering menraktir teman-temannya.
• Merupakan type anak malas menjalakan ibadah terbukti dengan perkataan temannya bahwa dia jarang beribadah, serta anak yang pemalas.

C. Diagnosis

Hal-hal yang menyebabkan perilaku Handoko menjadi seperti diatas dapat dikarenakan faktor-faktor sebagai berikut:

• Faktor dari lingkungan keluarga, yaitu keluarga kurang dalam memberi didikan moral dan norma secara berkesinambungan sehingga ketika anak mulai keluar dari jalur lurus norma dan moral, anak tersebut kurang mendapat bimbingan/ teguran/ nasehat secara layak.
• Faktor dari lingkungan tempat tinggal, yaitu meskipun lingkungan keluarga telah mendidik anak secara optimal namun apabila lingkungan sekitar mengajarkan hal-hal yang buruk maka secara otomatis si anak akan terpengaruh juga. Apalagi saat teman sebaya yang mengajarkan hal-hal tersebut, maka akan lebih cepat membawa pengaruh kepada anak yang bersangkutan.
• Faktor dari diri sendiri, maksudnya adalah diri sendiri sebagai penyaring utama dari segala macam hal yang terdapat di lingkungan sekitar, apakah itu baik atau buruk dampaknya. Sehingga apabila diri sendiri kurang menyaring hal-hal yang ada di lingkungan sekitar maka secara otomatis hal-hal buruk yang tidak sesuai norma dan moral dapat masuk dan mempengaruhi perilaku, sifat dan watak seseorang.
• Kurangnya mendapat perhatian dari orang tua secara intensif, sehingga anak lebih condong bersikap egois, emosional serta bertindak diluar norma dan moral.
• Faktor utama yang menyebabkan perilaku Handoko sebenarnya adalah tentang perceraian antara kedua orang tuannya yang telah terjadi ketika dia sudah menginjak kelas 2, serta tidak adanya pengayom hidupnnya pada saat ini.


D. Prognosis

Langkah ke depan dari kebiasaan buruk anak seperti merokok, keluar malam, kurang disiplin dan suka berkelahi dapat berdampak buruk terhadap perkembangan psikologi anak terutama untuk masa depannya. Sehingga perlu dicarikan solusi pemecahannya, seperti apa yang terjadi pada perilaku Handoko tersebut dapat dilakukan dengan cara konsultasi dengan orang tua, konsultasi dengan guru/wali kelas maupun dengan anaknya sendiri.

• Konsultasi dengan orang tua, disini orang tua harus mengerti bagaimana cara mengatasi permasalahan pada anaknya dengan cara musyawarah antara anak dengan orang tua. Hal-hal yang dapat dilakukan antara lain:
1. Penanaman nilai dan norma secara bertahap dari orang tua kepada anak, dapat dengan cara pemberitahuan melalui kata-kata maupun praktek langsung dari orang tua sehari-hari.
2. Peringatan kepada anak jika terjadi penyimpangan awal perilaku yang tidak sesuai norma dan moral.
3. Pemberian sanksi yang tegas sehingga sang anak tidak akan lagi melakukan hal-hal yang melanggar norma maupun moral.

• Konsultasi dengan wali kelas, disini wali kelas harus mengerti bagaimana mengatasi perilaku anak di sekolah dengan cara musyawarah dengan anak yang bersangkutan. Hal yang dapat dilakukan antara lain:
1. Pemberian perhatian kepada siswa yang bermasalah, dalam arti disini siswa yang bermasalah dibimbing dan dibina secara kooperatif oleh wali kelas.
2. Pengawasan secara konsisten dan konsekuen terhadap anak didik yang bermasalah.
3. Pemberian peringatan bila anak mulai menyimpang dari aturan sekolah
4. Pemberian tindakan tegas, baik melalui skorsing siswa, maupun hukuman lain jika memang anak sudah diluar batas.

• Konseling dengan individu, disini dapat dilakukan dengan cara pemberitahuan kepada individu yang bersangkutan akan bahaya dan dampak dari kenakalan remaja seperti merokok, narkoba, minuman keras maupun tawuran dsb. Sehingga anak yang bersangkutan dapat berfikir, menimbang, apakah hal-hal tersebut berdampak baik terhadap kelangsungan masa depannya.

E. Treatment

Treatment adalah penerapan secara realita dari solusi prognosis atau pemecahan masalah. Dari masalah perilaku Handoko tersebut treatment yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah perilaku Handoko adalah sebagai berikut:

• Konsultasi dengan orang tua. Dimana disini penerapan secara langsungnya adalah sebagai berikut:
1. Orang tua dari anak yang bermasalah, dalam hal ini Handoko harus melakukan bimbingan kepada anaknya dengan melalui kata-kata nasehat tentang mana yang baik dan mana yang buruk sesuai dengan norma moral yang berlaku.
2. Orang tua memberitahukan secara baik-baik tentang bahaya rokok bagi tubuh si perokok, sehingga anak yang perokok dapat berfikir akan dampak rokok terhadap kesehatan tubuhnya.
3. Orang tua harus memberi jam malam kepada anaknya, yaitu maksimal bermain sampai jam 21.00 dan apabila dilanggar, maka orang tua harus memberi sanksi yang tegas seperti mengunci rumah, tidak memberi uang saku, dsb.
4. Orang tua harus memberi pengertian tentang manfaat pendidikan bagi masa depan secara baik-baik dan mudah dipahami anak, sehingga anak terdorong untuk belajar. Selain itu orang tua harus memberi semangat belajar, mengawasi proses belajar, dan selalu melaporkan hasil belajar/ prestasi anak kepada guru BK dengan melalui via telephone. Selain itu orang tua juga bisa memberikan sebuah hadiah agar semangat belajar anak lebih optimal.
5. Orang tua harus mengawasi anaknya agar tidak salah memilih teman dan lingkungan pergaulan, caranya adalah selalu mengawasi pergaulan anak setiap hari tetapi disini tidak berarti mengekang anak. Selain itu orang tua dapat memberikan gambaran perbandingan kehidupan anak yang pergaulannya buruk dengan anak yang pergaulannya baik, sehingga anak dapat berfikir sendiri mana yang baik untuk dirinya.
6. Orang tua harus menanamkan nilai agama pada anak secara konsisten dan konsekuen. Hal ini dilakukan sebagai penyeimbang kehidupan anak. Dalam kasus Handoko orang tua dapat memanfaatkan media mushola yang berada di dekat rumah untuk meningkatkan ilmu agama pada anak.
7. Dalam hal ini sebaiknya kedua orang tuanya yang mana selaku orang tua yang telah merawat dan mendidiknya sejak kecil untuk selalu memperhatikan Handoko dengan rasa kasih sayang serta diharapkan untuk kembali rukun selayaknya keluarga yang harmonis sehingga suasana rumah sangat nyaman untuk dijadikan tempat tinggal.

• Konsultasi dengan wali kelas. Dimana peneerapan secara langsungnya adalah sebagai berikut:
1. Wali kelas harus mengerti kondisi dan perilaku tiap siswa, terutama terhadap siswa seperti Handoko. Kemudian wali kelas harus mampu berbicara empat mata kepada siswa, hal ini dilakukan agar siswa lebih merasa diperhatikan sehingga siswa akan merasa lebih semangat untuk belajar.
2. Wali kelas harus dapat memberi semangat belajar dengan cara pemberian kata-kata motivasi yang dapat membuat siswa terpacu.
3. Wali kelas harus memberi peringatan tegas tetapi secara kooperatif apabila siswa yang bersangkutan mulai keluar dari garis lurus peraturan dan tata tertib sekolah.
4. Namun apabila siswa yang bersangkutan mulai keluar jauh dari peraturan yang ada dan sering melanggar aturan, maka wali kelas harus bertindak tegas dengan cara penerapan skor siswa dan pemberian hukuman.

• Konseling, disini dapat dilakukan dengan cara antara lain sebagai berikut:
1. Guru BK harus bertemu empat mata dengan siswa yang bersangkutan kemudian dilakukan pembicaraan mengenai permasalahan siswa secara kooperatif. Misalnya dengan menyuruh siswa mengungkapkan permasalahnnya dalam belajar dan berperilaku. Kemudian Guru BK dapat memberikan solusi permasalahan kepada siswa yang bersangkutan secara langsung, sehingga siswa lebih merasa diperhatikan.
2. Guru BK dapat memberikan arahan-arahan kepada siswa yang bermasalah tentang dampak dari hal-hal yang melanggar ketentuan norma dan moral. Misalnya tentang bahaya rokok, narkoba, serta minuman keras.
3. Guru BK dapat melakukan pembicaraan kepada orang tua siswa yang bersangkutan tentang perkembangan kondisi siswa disekolah. Hal ini dapat dilakukan saat pertemuan dengan wali kelas saat acara penerimaan raport ataupan dengan layanan via telephon sekolah.


F. Faktor diluar diri siswa

Dalam kasus Handoko ini faktor yang mempengaruhi sifat, perilaku dan kepribadian Handoko antara lain adalah sebagai berikut:
1. Faktor lingkungan
Disini kebiasaan Agus untuk merokok, berkelahi dan lain-lainnya secara garis besar disebabkan pengaruh pergaulan teman sebaya dalam lingkungan rumah dan sekolahnya.
2. Faktor Keluarga

Kebiasaan Agus dalam hal merokok mungkin saja karena dia melihat ayahnya yang memang perokok aktif, sehingga perilaku sang ayah mungkin saja ditiru oleh anaknya.
Sebenarnya faktor yang sangat berpengaruh terhadap sifat, perilaku dan kepribadian Handoko adalah faktor perceraian kedua orang tuanya yang mana sangat mempengaruhi kondisi psikis si anak untuk menatap ke depannya. Mungkin Handoko tidak siap menghadapi kenyataan yang mana kedua orang tuanya telah berpisah. Tidak ada satu pun seorang anak yang mengharapkan kedua orang tuanya berpisah layaknya Handoko. Bisa dikatakan perilaku yang sedang terjadi pada Handoko saat ini merupakan luapan amarah mengenai semua masalah yang melandanya saat itu. Pengalaman tentang berpisahnya kedua orang tua Handoko tersebut merupakan kejadian yang sangat pahit dan menyedihkan baginya. Untuk itu kedua orang tua handoko lah yang menjadi penyebab utama dari semua masalah Handoko.

1 komentar:

  1. cape......deh? kenapa informasi tugas kuliah dipublikasikan?

    BalasHapus